Menanam Mangrove Selamatkan Alam

Semarang- Sabtu (5/10), tepatnya pukul 06.30 kami telah berkumpul di taman Gedung Pusat Universitas PGRI Semarang dengan membawa peralatan yang telah diinstruksikan oleh panitia penanaman mangrove yaitu dari UKM Matepala FTI Universitas PGRI Semarang.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 45 menit menggunakan sepeda motor akhirnya kami sampai di Tambakrejo, Semarang Utara. Pemandangan disana sangat indah karena dekat dengan laut. Kondisi masyarakat di daerah tersebut banyak yang memiliki mata pencaharian sebagai nelayan. Aktifitas sehari-harinya seperti menangkap ikan ditambak, menjemur ikan, ada juga yang bekerja dilaut. Desa Tambakrejo terlihat bersih ditambah penduduknya yang ramah kepada orang yang bertamu ke desa tersebut. Di sana terlihat banyak anak-anak yang bermain di tambak.

Kami melaksanakan upacara pembukaan dengan di hadiri Dekan Fakultas Teknik Universitas PGRI Semarang. Setelah upacara kami semua menuju pesisir pantai menggunakan perahu. Dari atas perahu kami bisa melihat keindahan alam yang luar biasa, yaitu laut yang luas dengan tepian hutan yang hijau dihiasi  langit cerah kala itu.

Setelah sampai di pesisir pantai kami masing-masing diberi dua bibit mangrove untuk ditanam. Kami melewati jalan setapak yang licin dan penuh lumpur. Di sana terlihat banyak sekali tanaman mangrove yang telah ditanam dari tahun-tahun sebelumnya yang sudah tumbuh besar.

Kegiatan ini sudah pernah dilakukan ditahun sebelumnya, bisa dikatakan menjadi kegiatan rutinan setiap tahun yang di laksanakan anak-anak Matepala FTI Universiras PGRI Semarang. Sasarannya yakni  tepian-tepian pantai  yang bertujuan agar tidak terjadi banjir. Hal tersebut tentunya akan membahayakan, terutama warga daerah Tambakrejo atau lebih parahnya lagi seluruh warga Semarang.

Lahan penanaman mangrove tersebut penuh lumpur sehingga tangan dan kaki kami terlumuri tanah. Kegiatan selanjutnya yaitu mengumpulkan sampah yang ada di sekitar pesisir pantai. Sampah yang menjejal akan berdampak negatif pada kestabilan ekosistem yang ada di pesisir.

Setelah semua kegiatan selesai tepatnya pukul 12.30 kamu kembali ke Tambakrejo dengan menggunakan perahu yang sama. Setelah itu kami berih-bersih diri, salat, lalu makan bersama dan dilanjutkan presensi untuk bukti kehadiran. Sungguh pengalaman yang bermanfaat.

                                                                                                                                         Asri Widiastuti