Temuan Komentar Unik dalam Kolaborasi For Revenge X Fiersa Besari pada Single Lagu “Ada Selamanya”

Pada Kamis (16/2/23) sebuah unggahan dari akun instagram milik @forrevengeofficial memunculkan trailer single lagu barunya yang berkolaborasi dengan Fiersa Besari. Di dalam trailer yang berdurasi kurang lebih 30 detik menayangkan Boniex (vokalis For Revenge) sedang terduduk menangis dengan sebuah boneka di genggaman tangannya. Lalu di scene selanjutnya, memperlihatkan Fiersa Besari sedang duduk termangu dalam kehampaan. Gadis misterius yang menggunakan gaun putih berdiri sambil memasang raut wajah sedih di pertengahan trailer, tentu tidak terlepas dari sorotan. Durasi trailer ditutup dengan tanggal perilisan dan tulisan judul lagu “Ada Selamanya”.
Satu minggu berselang, akun Youtube DIDI MUSIC mengunggah official vidio kolaborasi (25/2/23). Tidak membutuhkan waktu yang lama setelah publish, vidio kolaborasi sudah ditonton lebih dari puluhan ribu atau bahkan mencapai ratusan ribu tayangan. Tentu selain vidionya yang dramatik, kesederhanaan, dan kedalaman makna pada lirik lagu menjadi faktor utama.
Kolom komentar pun ramai dengan penggemar yang kagum serta mengapresiasi hasil karya kolaborasi tersebut. Komentar pada suatu karya khususnya lagu memang dibutuhkan. Sebab, sebuah komentar yang diberikan tidak terlepas dari esensi kritik. Kritik musik merupakan upaya untuk menghubungkan pencipta musik, penyaji musik, dan pendengarnya.
Terlepas dari banyaknya pujian dan ucapan selamat di kolom komentar atas perilisan single lagu dan vidio official kolaborasi. Ternyata ada salah satu komentar yang menyorot tentang bagian akhir vidio. Di mana pada scene akhir vidio terdapat tulisan “2: 106”. Apapun komentar yang beredar, penggemar selalu memiliki cara untuk menafsirkannya sendiri.
Salah satunya ada komentar yang menghubungkan antara tulisan di scene akhir vidio dengan ayat suci Al-Quran. Uniknya, pencarian di Google menunjukan potongan Surat Al-Baqarah Ayat 106. Lantas, apakah hal tersebut hanya kebetulan atau memang sudah dirancang? Entahlah yang pasti belum ada keterangan yang menjelaskan terkait dengan tulisan di scene akhir vidio.
Sepintas seperti biasa-biasa saja. Namun, apabila dikorelasikan dengan melihat terjemahan ayatnya, maka keunikannya akan semakin terlihat jelas. Dilansir dari laman tafsirq.com, Surat Al-Baqarah Ayat 106 memiliki terjemahan sebagai berikut:
“Ayat mana saja yang Kami nasakhkan, atau Kami jadikan (manusia) lupa kepadanya, Kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang sebanding dengannya. Tidakkah kamu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu?”
Cuplikan tentang tafsiran ringkas dari Kementerian Agama RI (Kemenag) tentang ayat tersebut melansir dari quranhadits.com sebagai berikut:
“Allah mengatakan bahwa ayat yang Kami batalkan atau Kami hilangkan dari ingatan-mu, wahai Muhammad dan orang beriman, pasti Kami ganti dengan yang lebih baik, lebih bermanfaat bagimu dengan mengangkat kesulitan darimu atau dengan menambahkan pahala bagimu, atau yang sebanding dengannya”.
Maka dapat dikatakan bahwa, garis besar dari tafsiran tersebut tentang sebuah kehilangan terhadap sesuatu yang akan digantikan menjadi lebih baik. Berdasarkan tafsiran ayat di atas, lirik lagu yang terdapat di dalam kolaborasi seperti berjalan beriringan. Dimana pada setiap lirik lagu mengisahkan tentang melupakan dan kehilangan. Sebagaimana pada penggalan lirik berikut:
“Ku hanya ingin lupa”
“Hanya ingin lupa”
Apabila membicarakan perkara patah hati tentu sesegera mungkin rasanya ingin melupakan. Prasangka bahwa rasa sakit akan hinggap sementara dan akan sembuh pada sendirinya. Namun, kenyataan berbanding kebalik. Di luar kehendak, justru rasa sakit menjadi ada dan selamanya.
Perjuangan untuk melupakan sesuatu bukanlah perkara yang mudah. Perlu adanya keikhlasan dan ketabahan. Keterpaksaan untuk merelakan apabila tidak diimbangi dengan tekad yang kuat tentu akan menjadi hal yang sulit. Sebagaimana dalam penggalan lirik berikut:
“Sudikah berbagi caranya”
“Karena ku tak bisa”
Segalanya hanya memerlukan waktu. Meskipun, tidak pernah tahu kapan waktu akan menjawabnya. Hal tersebut di luar kuasa manusia. Namun, kepercayaanlah yang akan mengantarkannya pada titik temu. Sebagaimana dalam penggalan lirik berikut:
“Katanya serahkan saja”
“Pada waktu yang berkuasa”
Terhimpun dari beberapa penggalan lirik dan kaitannya dengan tafsiran ayat suci di atas seperti semakin jelas. Hal tersebut dapat dilihat pada tafsiran ayat suci Al-Quran: Al-Baqarah Ayat 106 yang menjawab semua lirik dalam lagu seperti perihal melupakan dan kehilangan; kuasa; dan kemudahan jalan. Jadi, cukup dengan percaya dan berusahalah untuk mengikhlaskan. Maka, Tuhan akan menggantikannya dengan yang lebih baik disertai adanya tanda-tanda kemudahan jalan.
Penulis: Radit Bayu
Editor: Eka Noor Yuniasari